Pertanyaan pertama yang
ditujukan kepada seluruh penghuni pondok, baik santri, guru maupun kiai sendiri
adalah: KE DARUL QURRO APA YANG KAU CARI?
Kalimat tanya ini
bertujuan untuk mengingatkan seluruh penghuni pondok tentang komitmen tujuan
datang ke Darul Qurro . Sehingga
kedatangan ke pondok jangan sampai salah niat, salah tujuan dan salah alamat
yang menyebabkan rasa kecewa dan putus asa.
Penggambaran tujuan yang salah dalam menempuh
kehidupan di pondok hanya akan mengahabiskan umur, tenaga dan biaya untuk menempuh
pendidikan di Pondok Pesantren Darul Qurro Kawunganten, namun berakhir dengan
ketidakpuasan.
Dalam setiap perbuatan,
niat memiliki nilai, peran dan kedudukan yang sangat penting. Amalan manusia
akan diterima atau ditolak oleh Allah, mendapat pahala atau tidak, semuanya
tergantung pada niatnya. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah:
“Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan
sesungguhnya bagi setiap orang (akan mendapatkan) apa-apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari).
“Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan
sesungguhnya bagi setiap orang (akan mendapatkan) apa-apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari).
Pondok Pesantren Darul
Qurro Kawunganten menekankan perlunya menanamkan niat yang benar, jujur serta
lurus pada santrinya dalam menempuh pendidikan. Niat belajar di Darul Qurro pertama-tama haruslah thalabu-l
‘ilmi (mencari ilmu), ibadah lillah. Belajar di pondok
bukan sekedar mencari nilai, ijazah, atau tujuan-tujuan pragmatis lainnya.
Bagi santri Darul Qurro , belajar adalah sebuah manifestasi
ibadah yang agung dan istimewa kepada Allah. Mereka meyakini bahwa selama
belajar di Pondok, mereka sedang berada di medan perjuangan, jihad fi
sabilillah;setiap langkah, gerak dan aktifitas kehidupan di Pondok
adalah upaya untuk mendekatkan diri mereka menuju pintu-pintu surga.
Sebagaimana sabda
Rasulullah: “Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Tirmidzi)
Belajar menjadi pola
hidup santri sehari-hari, bahkan keseluruhan masyarakat pesanten merupakan learning
society (masyarakat belajar) untuk mengetahui, memahami,
mengamalkan, mengembangkan dan untuk bisa hidup bermasyarakat.
Karena itu; niat thalabul
ilmmenjadi hal terpenting pertama yang harus diniatkan seorang
santri ketika ia menghendaki untuk belajar di Darul Qurro. Setiap santri harus menggeser
segala hal yang bukan untuk tujuan mencari ilmu. Maka, cara memperoleh ilmu itu
pun harus dengan cara yang baik dan benar.
Karena itulah, sistem di
Darul Qurro melarang keras tindakan menyimpang dalam
belajar, seperti menyontek. Di Darul
Qurro, proses lebih dipentingkan daripada hasil.
Pimpinan Pondok selalu
menekankan bahwa belajar adalah kewajiban hidup; yang tidak mau belajar tidak
akan mampu berkompetensi dalam kehidupan. Karena dunia tidak akan memberikan
tempat bagi mereka yang tidak mau belajar, mereka akan termarjinalkan dan
terlindas kemajuan peradaban.
Dalam kamus
pendidikan Darul Qurro , ilmu bukan sekedar untuk ilmu saja, tetapi ilmu
untuk diamalkan. Prinsip inilah yang selalu ditanamkan oleh pondok kepada
santrinya. Apa artinya ilmu tanpa amal? Ilmu yang tidak diamalkan, seperti
pohon yang tak berbuah; “al-ilmu bila amalin kasyajari bila
tsamarin.”
Pimpinan Pondok
merumuskan sebuah statement indah mengenai tujuan pendidikan, yaitu: “isholul
mar’i ila ma khuliqa li’ajlih” mengantarkan manusia kepada tujuan
untuk apa ia diciptakan.
Manusia diciptakan untuk
beribadah dan memakmurkan bumi. Keduanya tidak akan tercapai kecuali
manusia itu mengerti dengan baik bagaimana beribadah dan bagaimana memimpin
untuk memakmurkan bumi. Maka, selain diajarkan berbagai ilmu, para santri juga
digembleng dengan berbagai aktifitas kepemimpinan untuk memupuk jiwa pemimpin
di masa depan. Dan itulah salah satu core tujuan pendidikan di Darul Qurro: menyiapkan pemimpin umat masa
depan.
“Dalam kamus pendidikan Darul Qurro , ilmu bukan sekedar untuk ilmu
saja, tetapi ilmu untuk diamalkan. Prinsip inilah yang selalu
ditanamkan oleh pondok kepada santrinya.”
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.